Allahku, Bapaku yang maha kasih. Tolong aku!
Bagaimana cara aku bisa mencerna semua kejadian ini.
Terlalu dinikah ? terlalu cepatkah ?
Ajari aku mencari hikmatMu ya Bapa. Aku takut, aku tak punya kekuatan apapun untuk merubah dia. Hanya Engkau ya Tuhan.
Aku menyayangi dia, jauh dari yang dia ketahui. Sungguh, aku bermimpi. Lantas kenapa aku takut ? Tuhan, aku cuma takut dikecewakan lagi. Aku cuma takut merasakan sakit yang sama. Belum sembuh luka kemarin, kenapa aku harus menerima kenyataan yang seharusnya gak kudengar.
Tuhan, malam ini aku cuma diam. Menatapi setiap jarum jam, bisakah waktu cepat berlalu ? Sekali lagi aku mencermati kata tiap kata di dalam pesan singkat ini, tapi Tuhan aku belum bisa mencerna dengan akal sehatku. Sekali lagi, aku membuka hape, berderet pesan singkat dari dia. Mencari jawaban, menunggu jawaban dari aku. Aku sendiri bingung, apa yang harus ku jawab.
Harusnya dengan tegas kukatakan padanya, tinggalkan semua itu! tapi, sekali lagi aku takut Tuhan. Takut salah melangkah. Memang tidak seharusnya aku membiarkan dia hanyut semakin dalam. Dulu aku pun pernah ada di posisi dia. dengan tangan Tuhan, melalui sahabat rohaniku, aku bisa terlepas. Dengan doa, dan puasa.
Tapi kenapa Tuhan, nyatanya itu benar2 terjadi lagi padaku, Tepatnya bukan aku yang alami. Semua berurutan. Dari adik rohaniku di PMK, sahabatku, teman dekatku, adik PKL di kantor, belum lagi kakak sekaligus atasanku sendiri. Ahh, sudah berapa kali ini terulang Tuhan. Dan sekarang dengan dia.
Aku paham, jalan-jalan yang Engkau berikan. Tapi, aku takut memberi jawaban padanya sekarang. Aku mau berdoa ya Tuhan, ya Bapaku untuk dia.
"Tuhan, aku tau, dia tau, jalannya sudah salah, sama seperti aku dulu yang pernah salah jalan. Tapi melalui orang lain, sahabatku sendiri Engkau membasuhku dengan darahMu. Engkau mengampuni aku, mengangkat aku dari jalan-jalan gelap itu. Tak dapat kubalas kasihMu Bapa. Dulu, aku merasa terasing dengan jalan gelap yang harus kulalui dulu, aku merasa sendiri. Tapi aku tau Engkau selalu mengawasi jalan-jalanku.
Kini aku mengerti Tuhan, berkatMu tak akan putus sampai di sana. Engkau boleh pakai aku, jalan gelapku untuk orang lain, bahkan untuk dia. Aku tidak tau caranya Tuhan untuk mengubah dia, tapi bimbing aku untuk melakukan yang benar-benar sesuai kehendakMu, bukan keinginan dagingku, karena aku pun pernah ada di posisi dia. Tapi Tuhan, jujur ini sakit. Tapi, apapun itu keletakkan ke dalam tangan kasihMu. Bantu dia, ya Tuhan untuk meninggalkan jalan yang salah. Seperti firmanMu yang selalu jadi pelita bagi kakinya.
Aku tak punya kekuatan apapun Tuhan, untuk melewati saat-saat ini. Tapi aku percaya, di setiap doa aku meminta menjadi berkat, Engkau boleh menggenapiNya. Untuk kehidupanku, kini, esok dan nanti. Begitu juga dia, jalan-jalan inilah yang harus dia lewati, kuatkan hatinya untuk benar-benar meninggalkan jalan gelap itu. Jamah selalu pikiran dia, apapun kondisi dia Tuhan yang boleh jagai dia"
Amin