Senin, 19 November 2012

Without kiss, you can find your true love!

Apakabar dengan Damon dan Dyandra yah ?? Dua tokoh utama dalam project cerita bersama temanku, YP. Sebenarnya project udah lama ada, dan sudah berjalan, tapi hingga saat ini terhenti. Mungkin karena keduanya sama-sama sibuk.

Menurut objektifku, kisah cerita ini lumayan, ide gila membuat cerita romantis seperti ini tercetus saat kita berdua lagi jenuh-jenuhnya dengan analisis koran berlembar-lembar. Di ruang perpus media ternama ide membuat cerita kolaborasi pun dimulai, dan kita berdua semangat empat lima membagi job desk masing-masing untuk project ini. Gak ada tuh yang namanya ngantuk, lupa makan sampai lupa tugas kerjaan waktu itu, karena seharian cuma membahas bagaimana peran dan karakter dua tokoh utama ini.

Sampai akhirnya, dihari libur seperti sekarang aku tidak sengaja membuka project cerita ini di salah satu folder di komputer rumah. Data pertama yang kubuka adalah list nama. Berderet nama-nama dengan artinya. Aku tertawa dan senyum-senyum sendiri mengingat betapa aku mencintai cerita ini. Huft, sayangnya lagi-lagi kepending.

Folder berikutnya aku membuka salah satu file word berisi tempat-tempat menarik di Santorini, Oia dan lainnya. Ahh, jadi membayangkan aku bisa pergi ke tempat seindah itu bersama Damon. :P ... Setelah membuka beberapa file, tanganku bergerak ini menuangkan kerinduanku untuk bisa menulis project pribadi sendiri bersama YP.

Sebagai, gencatan pertama aku ingin menuangkan segala isi kepalaku di blog ini. Gak perduli akan ada yang baca atau tidak. Bagiku blog seperti buku diary berjalan. Gak perlu beli buku dan buang-buang kertas, tinggal nulis di blog. Lagipula, tulisan diblog ini bagus atau gak bukan dilihat dari berapa orang yang meninggalkan komentar, atau berapa banyak yang memberikan tanda like. Terpenting aku sudah menuangkan isi kepalaku hari ini. Dan ini namanya "terapi".

Ayoo, hidupkan lagi cerita Damon dan Dyandra ini. Pencarian cinta sejati yang tidak diukur dari sentuhan fisik semata. Tapi belajar membaca hati pasangan masing-masing. Damon dan Dyandra, membuktikan kalau cinta sejati bisa ditemukan disaat kamu merasa menemukan jalan pulang dari perjalananmu selama ini. Without kiss, you can find your true love!


Warm regards,


Catherine


Minggu, 18 November 2012

Mimpi ...

Mimpi diciptakan untuk menjadi bagian kenyataan dalam hidup kita!


Aku percaya mimpi itu ada dari anugerah Tuhan. Aku percaya dengan bermimpi, kita lebih peka terhadap sesama. Bermimpi membuat kita lebih dekat dengan Tuhan. Bermimpi melahirkan kekuatan yang kita pikir tidak kita miliki sebelumnya.

Namun, kutipan ini tepat untuk orang yang berani bermimpi dan menjalani proses meraih mimpi itu. Jangan coba-coba bermimpi bila kamu tidak berusaha keras manjalani prosesnya, ibarat pepatah, "Mimpi di siang bolong" kamu hanya menantikan mimpimu jatuh dari atas langit sana. Tidak begitu.

Mimpi itu anugerah Tuhan, kamu akan menjadi rekan dan partner Tuhan dalam menjalani setiap prosesnya. Setiap detiknya kamu akan merasakan betapa tangan Tuhan selalu terbuka lebar untuk menolong kita menggapai mimpi-mimpi itu. 

Kuncinya : Bermimpi - berusaha - berdoa - berserah - a dreams becoming part in your life ........ 

Semangat kawan, gak ada mimpi yang gak jadi kenyataan koq. Kuncinya seperti di atas.
Meski sebenarnya mimpi-mimpiku sendiri juga belum menjadi kenyataan, tapi aku mencoba menjalani prosesnya yang begitu lambat. Tidak masalah !!

So, bersiaplah mimpimu menjadi kenyataan (hidup) ...........


Warm regards


Catherine

Sabtu, 17 November 2012

Tersentuh dengar lagu ini!

http://www.youtube.com/watch?v=Ipl-rLRxOrs&feature=g-vrec


Terima kasih Owl City untuk lirik dan melodi lagumu yang menyentuh hatiku :)

Kamis, 15 November 2012

Ini tentang 15 ...

Tepat pukul 00.00 di tanggal 15, aku sengaja mematikan semua jaringan komunikasi dengan orang di luar sana. Mulai dari teman jauh, teman dekat, saudara, hingga kamu. Aku tak ingin mendengar suaramu, aku tak ingin melihat sebaris kata-kata dari kamu. Aku berusaha menghindar sejauh mungkin. Aku ingin tau seperti apa dunia tanpa komunikasi di zaman secanggih ini.

Saatnya mulai berpikir untuk melakukan hibernasi, setelah 14 hari aku berpikir masak-masak tentang keputusanku ini. Bukan masalah 1 atau 2 hal yang telah kita lewat selama 8 tahun bersama, tapi ribuan masalah lagi yang akan aku lewati tiap kali bersama kamu. Dan masalah itu seperti tidak ada habisnya. Sampai akhirnya ditanggal 14 aku sekarat. Sangat sekarat dan patah semangat. Aku kehabisan tenaga untuk berlari sendirian. Aku mengalami stuck yang terlalu panjang. 

Seperti yang kuceritakan di hari ke-14. Ini semacam tekad bulat atau setengah-setengah aku juga tidak tau, tapi aku berusaha untuk konsisten. Supaya tidak ada kepahitan antara aku dan kamu kelak. Berusaha tegar, tidak meneteskan airmata subuh itu, tapi maaf, akhirnya aku menangis, malah sampai seunggukan. Menyesali keputusan atau pembuatan target ? Entahlah ... 

Selama beberapa hari aku hibernasi nekat. Mengajak hati pergi tanpa dituju, menyelami setiap tahun yang sudah kita lewati. Mengingat-ingat setiap 26 tahun yang sudah kujalani. Kini tanpa apapun, hibernasi kulakukan di sebuah sudut bumi, di bawah kolong langit, aku tak ingin tergantung dengan siapapun, sampai segala macam janji aku ingkari. Maaf, aku sudah ingkar janji ....

Sampai akhirnya kakiku merasa lunglai, minta diistirahatkan. Entah bagaimana bila kaki ini suatu saat tak lagi dapat bekerja sama dengan baik. Ahh, menyeramkan.

Selama perjalanan hibernasi, tak ada lilin angka 26, tak ada cake coklat, tak ada kado-kado, dan tak ada perayaan besar, tak ada surprise seperti tahun-tahun lalu. Aku sendiri tak tau apakah kamu juga ingat tanggal ini. Cukup perayaan sendirian, mengheningkan hati, menyepikan pikiran. Jauh jauh dari semuanya!!

Di tanggal 15 aku sendirian, aku hanya berdua denganNya. Sendirian aku memanjatkan doa, harapan dan mengucapkan maaf untuk kesalahanku selama 26 tahun. Begitu banyak kesalahan, rasa bersalah dan ketidak taatanku selama itu. 

Dari lubuk hatiku yang tak terjamah oleh siapapun, "Selamat ulang tahun diriku sendiri, selamat melewati satu tahun ke depan dan seterusnya. Semoga Tuhan cukupkan segalanya dan semoga Tuhan besertaku selama-lamanya,"ujarku diakhir doaku saat itu. Amin.

Warm regards,


Catherine


Selasa, 13 November 2012

Senin, 12 November 2012

Dua belas merindu ...

Kamu sudah jauh, apakah sengaja menjauh dariku. Aku rindu, dan ini rindu ke 12 dari waktu yang telah kita lepaskan bersama. Ini rindu ke dua belas yang menghancurkan mimpi-mimpiku, mimpi terbesar bersama kamu kelak.

Aku menantikan 12 kali kabar dari kamu, kucoba sms, telepon bahkan mengirimkan pesan rindu melalui akun sosialmu. Tak ada, ini sudah dua belas jam berlalu, dan aku belum mendapatkan kabar dari kamu.

Sepagi ini pun aku bangun di pukul dua belas malam, aku menunggu kamu menyapaku dengan dua belas kata yang dulu sering kamu kirimkan ,"Selamat-tidur-peri-kecilku-Mimpi-indah-malam-ini-jangan-lupa berdoa-Gbu-". Cukup dua belas kata itu yang kutunggu, dan tak bergerak sedikit pun posisi standby ponselku. Tak ada tanda-tanda pesan masuk. "Ya, Tuhan ... sampai kapan ?"

Kutarik selimut dan menggigit ujung bantalku menahan perih. Berniat mematikan ponsel, tapi kutakut kalau kamu telepon, dan kamu kecewa karena ponselku mati. Akhirnya kubungkamkan ponsel itu di bawah bantalku, dan kupenjamkan mata, tak sengaja sebulir airmata masih hangat keluar dari pelupuk mataku. "Arghh,"aku mendesau dibalik selimut.

Pukul dua belas siang ini pun, aku mencoba menahan rindu untuk tidak melirik ponselku. Kenyataannya aku kalah. Kuraih ponselku, dan kutaruh di dada, berharap benar ada pesan dari kamu. Setengah menahan nafas, kulihat ... Ahh lagi-lagi tak ada. "Sudah jam dua belas lewat dua belas siang dan ini tanggal dua belas, " kuletakan ponsel itu dan berlari menuju kamar, kuhempaskan tubuhku sekuat mungkin supaya segala sakit di dalam hati bisa terobati.

"Kenapa merindukan kamu begitu menyakitkan, kenapa menunggu kamu begitu tersiksa. Ataukah kamu tak pernah merasakan seperti aku sekarang ini ? "teriakku seunggukan. Ingus, air mata bercampur di atas seprai kesayanganku.

Sesungguhnya aku berharap kamu tak pernah tau sesakit apa menunggu kamu. Tapi sekarang aku berharap kamu tau  aku memiliki dua belas alasan untuk merindukan kamu. Cuma untuk kamu.

Dan sekarang aku punya dua belas alasan untuk membenci kamu, dua belas alasan untuk meninggalkan kamu. Di sini aku kesakitan, di sini aku menahan perih, di sini aku kehabisan waktu, di sini aku kehilangan kebahagiaan, di sini aku meratapi nasib, di sini aku mengobati luka sendirian, di sini aku berlari tanpa henti, di sini aku kesepian, di sini aku merasa gila, di sini aku kecewa sendiri, di sini aku kesesakan, di sini aku menunggu kamu ... selamanya ....

Sesakit inikah dua belas ?

Warm regards,

Catherine



Minggu, 11 November 2012

Rindu Suami ...

Ini hari ke-11 aku menunggu datangnya suamiku. Ohh bukan, bukan suami beneran, karena aku belum menikah. Hanya saja ini seperti analogi, pemilihan kata atau apalah maksudnya itu tidak terlalu penting.

Aku duduk dipinggir jendela kamar di lantai atas, memandang luas di bawah awan muram dan langit yang mendung. Suasana sore mendung seperti ini, sepi seperti bersemedi menjadi rutinitas saat libur dan menjadi detik sempurna, karena 5 dari 7 hari yang kumiliki sebenarnya milik perusahan tempat aku bekerja. Tak ada waktu untuk berplesir merindu suami (lagi).

Dari atas lantai dua, aku bisa memandang makhluk-makhluk bumi beraktivitas menurut yang mereka suka, terpaksa atau upss ... kewajiban. Siang seperti sore karena cuaca sangat mendung gelap, langit akan menurunkan pasukan hujannya sebentar lagi. Kata dalam hatiku, "Aku rindu suamiku".

Aku berlari mencari buku tempat aku menuangkan ilmu-ilmu bersemediku saat waktu menyepi dan suasana sepi seperti ini. Kutuangkan apa ilmu yang tertangkap di depan mataku di dalam buku semedi miliku. Yup, setiap gang aku melihat janur kuning melengkung. Orkes dangdut menyeruak berisik bersahut-sahutan memekakan telingaku. Sangking berisiknya tak satupun lagu yang terdengar dengan jelas. Hanya nada-nada sumbang yang penting ramai. Huh!

Suara piring-piring catering, kecap-kecup pipi pengantin. Jeprat-jeprit berbagai gaya, senyum merekah, saweran jutaan rupiah, kebaya pengantin dan setelan jas merah marun. Ahh, semua menjadi cerita yang tertangkap mataku di saat bersemedi di sini.

Tidak hanya itu, janur kuning dimana-mana dan layu yang menjadi pemandangan siang gelap menjelang sore mendung hari ini. Sepertinya janur itu sudah lelah menjadi simbol pernikahan, yang berdiri dari subuh hingga hujan mengguyurnya. Kaki janur sudah keriput dan polesan daunnya sudah membusuk. Dari semua tanda janur berdiri, rata-rata sama sang pengantin bermuka sumringah melepas status lajang di akhir tahun dan mungkin mereka bersemangat menantikan malam-malam mendebarkan (sensor.red) meski kaki masih perih karena sepatu runcing berhak 7 senti di kaki.

Sebelas hari merindukan suami, memandang janur, mendengar desau dari kamar-kamar gelap di setiap gang. Mmm ... menjadi perjalanan bagiku menunggu datangnya suamiku. Makhluk rahasia ciptaan Tuhan yang akan menjadi penyambung keturunanku. 

Yah, terbukti di bulan ini, bulan yang selalu banyak janur kuning, guyuruan hujan dan saksi kamar bisu ..

Note : Bukan cerita pribadi, hanya menuangkan yang tertangkap lensa mata setiap hari.
--------------



Warm regards


Catherine








Sabtu, 10 November 2012

All about me ...


My new pic for blog desain, the healer blog ...

Jumat, 09 November 2012

Perfect Sh*tttt

Sempurna tanggal 9 November ...
Sempurna untuk sialll.

Arghh. Cuma bisa diam dan elus dada, semoga kejadian ini cepat terlupakan.


Perfect November 9 ...
Perfect for sh*ttt.

---------------

Arghh. Just shut up and stroked my chest, hopefully this incident quickly forgotten.

Warm regards,

Catherine

Kamis, 08 November 2012

Terwujud

7 dan 8 ku skip -- kusatukan menjadi hasrat yang dalam. Saatku memejamkan mata, kuinginkan satu "Terwujud"

"Terwujud, apabila kita berani bermimpi"

--------------

7 and 8 I'm skipped - united in a passion. If I close my eyes, I want one "Manifests"
"Manifests, if we dare to dream"

Warm regards,

Catherine

Rabu, 07 November 2012

Selasa, 06 November 2012

Perjuangkan !!!

Pencarian hari kesekian ... aku mencari sesuatu yang menurutku layak untuk diperjuangkan.
Bukan cuma cinta, kasih sayang, tapi keadaan, dan paling penting aku ingin sekali memperjuangkan mimpi-mimpiku. Kelak aku ingin mempertanggung jawabkan padaNya.

Banyak mimpi, banyak mimpi dan seharusnya aku menjadi lebih semangat lagi untuk mewujudkan menjadi sesuatu yang tidak semu.

"Kenyataan terjadi dari kita yang suka bermimpi -- Dan aku percaya mimpi"

----------------


Search the umpteenth day ... I think I'm looking for something worth fighting for.
Not just love, the future, but the state, and most importantly I wanted to fight for my dreams. Someday I want to take responsibility for Him.

Many dreams, many dreams and I should be more spirit again to make it into something that is not apparent.

"The fact occur of us who like to dream - and I believe in dreams"


Warm regards,

Catherine

Senin, 05 November 2012

Extravagan ....

Entah apa rasanya sekarang. Entah bagaimana aku menyebutnya bulan ini.
Jujur bulan November di tahun ini benar-benar menguji kesabaran dan mentalku sebagai orang yang tinggal hitungan beberapa hari merasakan usia 26 tahun. 26 itu usia yang sangat cukup dewasa (seharusnya---tapi tidak untukku)

Ahh rasanya bulan ini memang  " luar binasa "


--------------------------

I do not know what it's like now. Somehow I call this month.
Honestly November of this year really test your patience and mentally as a person who lives a matter of few days to feel the age of 26 years. 26 was a very pretty mature age (it should --- but not for me)

Ahh it seems this month is "extravaganza"

Warm regards,


Catherine

Minggu, 04 November 2012

We'll see !!

Horeee hujan ... teriak hatiku sekencang-kencangnya ...

Turun hujan sudah menjadi ritual bumi dan saat seperti inilah moment yang paling kutunggu. Kenapa tidak, jalanan menjadi sepi, orang-orang bertepi dan aku bersemedi. Hihihi. Tapi bukan itu sebenarnya alasan kenapa aku sangat senang dengan ritual langit menurunkan hujan dari atas sana.

Hujan itu menurunkan air. Sebongkah air deras tanpa henti dalam kurun waktu beberapa saat. Kalau tidak ada hujan artinya bumi akan sangat kehausan kan ? jadi hujan itu diperlukan bagi seluruh umat manusia. dan aku bersyukur ada hujan.

Hujan ada air, sementara air itu dingin dan sejuk. Anginnya meniupkan sejuk yang tiada tara, dan aku suka.
Dari semua arti yang kubuat sendiri tentang hujan, aku suka hujan karena .... (tidak bisa kujelaskan kenapa) tapi aku suka hujan.

Dulu waktu kecil aku suka menari-nari, berteriak di bawah hujan yang deras. Rasanya bulir hujan yang jatuh itu menggelitik di kulit kepalaku. (lucu mengingatnya -- aku sendiri telanjang dada berlarian di bawah hujan) belum lagi percikan dari genangan air, aku bisa lompat ke sana kemari seperti katak yang sedang belajar lompat. hahaha. Aku berlompa dengan anak katak, entah karena katak itu takut aku pegang atau kami sedang balapan di bawah air hujan.

Hujan tidak hanya meneteskan air bagi bumi, tapi hujan meneteskan air bagi mataku. Sebesar apapun bongkahan air mata yang keluar dari retina mataku, tak cukup menghapus kenangan saat-saat itu. Aku rindu masa kecilku, aku rindu berlarian dengan telanjang dada, aku rindu suasana jauh dari ramainya orang, seperti tak akan ada yang menganggu duniaku.

Hujan akan berhenti pada waktunya dan kita tidak bisa mengira-ngira kapan dia akan berhenti.
Sama seperti hidup yang kujalani sekarang, aku tidak bisa mengira-ngira kapan akan berhenti.
Well, aku hanya menunggu dan berharap hujan akan turun lagi pada waktunya dan berhenti tepat waktu, supaya rumahku tidak kebanjiran. (ini cuma analogi -- bukan maksudnya rumahku kebanjiran beneran ya)



Yippee raining men ... cried my heart full speed ... (--as song Geri Haliwell ex Spice Girl)

Rain, the earth has become a ritual like this and is the moment when the waiting. Why not, the streets became deserted, people lined and I meditated. Hihihi. But that's not the real reason why I was very happy with the ritual of heaven rained down from above.

Rain water is lowered. Hunk jetted endlessly within a few moments. If there is no rain means the earth will be very thirsty. So rain is needed for all people, and I'm thankful to Jesus for the rain.

Rain is water, while the water was cold and cool. The wind blew cool unparalleled, and I like it.
Of all the sense of my own about the rain, I love the rain because ....??  (I can not explain why) but I love the rain.

Back the moment, when I was little I liked to dance, shout under heavy rain. It was the rain that falls ears tickled at my scalp. (Funny to remember - I myself ran shirtless in the rain) the splash of a puddle of water, I can jump around like a frog who is studying the jump. hahaha.  I raced with young frogs, either because the frog was afraid I hold or we're racing in the rain.

The rain not only tears for the earth, but to my eyes rain tears. Any registration that tear chunks out of the retina of my eye, not enough to erase the memories of those times. I miss my childhood, I miss running around with a bare chest, I missed much of the height of the atmosphere, as no one will disturb my world.

The rain would stop in time and we can not figure out when it will stop.
Just as the life that I lead now, I can not figure out when to stop.
Well, I'm just waiting and hoping that it would rain again on time and stop on time, so that my house was not flooded. (This is just an analogy - not my house flooded real meaning, yep) :P


Warm regards,

Catherine


Babak Baru ...

Ini babak baru setelah angka tiga kemarin.
Kemarahan pada satu kondisi membuatku semakin ingin keluar dari tempurung pengap yang membuat ruang gerakku terbatas. Jalan mulus untuk mendapat sesuatu, tidak memiliki arti berbagi diri sendiri atau orang lain, dibanding jalan terjal yang harus dilewati.

Pagi ini, aku terbangun dengan harapan, bisa melupakan kejadian semalam yang membuat hati kecewa. Banyak hal kekecewaan yang sering melanda dan membuat aku ingin sekali berani meninggalkannya. Perasaan ini tidak bisa dijelaskan secara rinci, hanya setiap kali pikiran itu datang, aku ingin sekali marah, meneriakan di telinganya tentang apa yang kurasa, itu karena perbuatannya.

Hari ini, aku mencoba mencari dan menimbang-nimbang kira-kira tujuan mana yang bisa kutuju dengan kemampuan bahasaku yang minim. Pencarian ini tidak sekedar membunuh waktu, menemukan jalan keluar dan melupakan masalah. Ada semburat kecewa meski baru dua tujuan yang kubuka, mereka sudah menutup pendaftaran, dan akan dibuka di musim depan, Ohh tidak apa-apa, artinya aku harus mempersiapkan banyak hal (mental dan niat yang paling penting) semoga target ini tidak tertunda lagi, meski target untuk membangun sebuah rumah tangga kecil harus kulupakan dulu. Mungkin dengan sendirinya target itu akan terwujud satu persatu seiring aku menemukan duniaku sendiri.

Aku hanya percaya satu hal, "Niat dan usaha yang keraslah yang bisa memetik buah yang banyak, dan akan panen diwaktu yang tepat"



This new round after scoring three yesterday.
Anger at the conditions made ​​me even more to get out of the shell that makes stuffy space is limited. Smooth road to get something, do not have a shared sense of self or others, than a steep road that must be overcome.

This morning, I woke up with hope, can not forget what happened last night that made hearts disappointed. Many things are often plagued disappointment and makes me eager to dare to leave. This feeling can not be described in detail, only every time the thought came, I wanted to be angry, shouting in his ear about what I think, it's because of his actions.

Today, I tried to find and weigh about which goals can kutuju with my language skills are minimal. This search is not just killing time, find a way out and forget about the problem. There was a tinge of disappointment though only two goals opened, they've closed registration, and will be opened in the next season, Ohh, that's okay, that means I have to prepare a lot of things (mental and intentions of the most important) is the target may not delayed again although the target to build a small household had forgotten first. Maybe by itself the target will be realized one by one as I find my own world.

I just believe in one thing, "Intention and effort that could be hard at a lot of fruit picking, and will harvest at a time when the right time"


Warm regards,


Catherine

Sabtu, 03 November 2012

"Because the dream was there, to be true"


Wah, ini hari ketiga di bulan November. Sudah tiga langkah yang dilewati. Satu November, Dua November dan ini Tiga November. Harusnya aku semakin terangsang untuk lebih semangat dalam hal pencapaian hidup. Meski terasa masih sangat dini untuk memikirkan hasil ke depannya. Aku berharap di pijakan ketiga ada semburat semangat (itu seharusnya) tapi apa yang terjadi, ... Ahh lupakan. Mengingat bagian ini rasanya ingin marah dan meneteskan airmata. Hiks :( ...

Sekarang balik lagi ke hal pencapaian hidup, di hari ini aku bersama sahabatku, YP (inisial namanya), melakukan pijakan yang sekarang mungkin kurang berarti dan jalan panjang masih harus kami lewati lagi. Tapi hari ini, suatu hari aku dan dia bisa menerbangkan mimpi-mimpi kami di sana. Yap, salah satu tempat dimana kami aku merasa inilah pencapaian hidup yang kami cari. (bukan berarti sekarang berharap terlalu tinggi, tidak kesampaian dan pada akhirnya jatuh) tapi paling tidak "KAMI PUNYA MIMPI" ...

Di dalam gang sempit kemarin, banyak yang kami bicarakan bersama mengenai mimpi, cinta dan hidup yang lebih baik (bukan tentang materi, tapi lebih hasrat bakat kami yang teruji) hehehe. Meski kami masih merasa sangat minder dengan kemampuan yang kami punya, tapi kami hasrat yang lebih besar daripada sekedar berharap. Semoga ada saja jalan untuk keluar dari gang sempit itu. Semangat -- :D

"Karena mimpi itu ada, untuk menjadi kenyataan"

Well, this is the third day in the month of November. It's three steps are skipped. November One, Two  November and this is three November. I should have been more aroused more passion for life in terms of achievement. Although it was still very early to think about the future outcome. I wish there was a burst in the third footing spirit (it should be) but what happens, ... Ahh forget it. Given this piece feels like anger and shed tears. Hiks: (...

Now back again to the attainment of life, in these days I was with my friend, YP (her initials), do the footing may be less significant now and we still have a long way to pass again. But today, one day he and I were able to fly our dreams there. Yep, the one place where I felt it was the achievement of our life we are looking for. (not that it now hopes too high, not accomplished and eventually falling) but at least "WE HAVE A DREAM" ...

In the narrow alley yesterday, many are we talking together about dreams, love and a better life (not about the material, but the more we desire a proven talent) hehehe. Although we still feel very inferior to the capabilities that we have, but we desire more than just hope. Hopefully there any way to get out of the narrow alley. Spirit -: D

"Because the dream was there, to be true"


Warm regards, 


Catherine

Jumat, 02 November 2012

Dua-sebelas-dua ribu dua belas

Hari kedua di bulan November, sepertinya hari ini hari yang semakin berat yang harus gw jalani.
Bukan masalah pekerjaan, bukan pula masalah yang lain. Ini tentang pencapaian, tentang target hidup. Kayaknya membuat target dalam hidup bukanlah sesuatu perkara yang mudah, justru ini membuat gw dituntut untuk fokus dan punya komitmen untuk meraihnya. Tapi lagi-lagi kendala yang gw hadapi adalah mood dan niat yang sering naik turun. . .


The second day in November, it looks like today's the day that the weight should be through.
Not a problem job, nor other problems. It's about achievement, about living targets. I think making a target in life is not something easy cases, it is required to focus and make a commitment to achieve it. But again, only to face the obstacles mood and intentions often go up and down. . .


Will be great moment and I always said "I will do" -- I never know how I can be strong ...


Warm regards,


Catherine

Kamis, 01 November 2012

Angka Satu-Sebelas


Ini angka satu dibulan sebelas tahun dua ribu dua belas.
Sebelum menuju angka ini mengapa aku merasa takut untuk masuk ke bulan sebelas ini diakhir tahun.
Perasaan bosan, malas, jenuh dan sensitif semakin tinggi terhadap orang yang berbicara denganku.
Ahh, bukan takut untuk menghadapi hari-hari yang memang semakin berat, tapi mungkin lebih takut karena harus mempertanggung jawabkan komitmenku dengan hidupku sendiri di angka 27 nanti.

Diangka 25 ini aku merasa menjadi orang yang paling diberkati (menurutku saat itu).
Diangka 26 ... entah bagaimana aku akan menjalani 1 tahun nanti ...

Tapi merangkak menuju angka 26 ini ...
banyak hal yang menjadi ketakutanku yang sungguh benar-benar luar biasa.

Entah apa itu ... Aku cuma bisa pasrah ...


It's the number one month of the year two thousand eleven and twelve.
Before heading figure why I was afraid to go to the moon was the end of eleven years.
Feeling bored, lazy, higher saturated and sensitive to people who talk to me.
Ahh, is not afraid to face the days are getting heavier, but probably more afraid of having to take responsibility for my commitment to my own life at number 27 later.

At 25 I feel to be the most blessed (think time).
At 26 ... somehow I'm going to undergo one year later ...

But crawl into the 26's ...
many things to fear that it is really incredible.

I do not know what it is ... I just can surrender ..



Warm regards,

Catherine