Kamis, 04 Maret 2010

Shadows .,.


( Bayang-bayang bukan sekedar menghantui dan mengikuti,.,. tapi mengejar hingga ke alam sadar kita ,.)

*Nicky, Shane, Kian dan Mark mencoba menerjemahkan dalam sebuah bentuk syair lagu...*

Mornings after

Still lingers

Just waking up

I see a shadow of you

Making breakfast for two

I go driving

Past our place and

I see this girl walk by

I smell her perfume

For a moment I wish it was you

I’m not gonna tell ya

I’m not gonna say that I’m okay, no

I’m tryin’ to get over

I’m tryin’ to get far away from our mistakes

Chorus:

But I see shadows

Everywhere that I go

It’s you, reminding me

Of how we were

Of how it was

I see shadows

Everywhere they follow

It’s you and memories

Of how we loved

I’ve had enough of your shadows

Four months gone

I can’t feel you

I don’t understand it

Where did you go?

I hate that you’re all that I know

I’m not gonna tell ya

I’m not gonna say that I’m okay, no

I’m tryin to get over

I’m tryin’ to get far away from our mistakes

Chorus

You couldn’t love me

So why won’t you leave me

Shadows

Alone is the only place I want to be

I see shadows

Everywhere that I go

It’s you, reminding me

Of how to love

I’ve had enough

I see shadows

Everywhere they follow

It’s you, the memories

Of how we loved

I’ve had enough

Your shadows

It’s you, the memories

Of how we loved

I’ve had enough of your shadows

Your shadows

Rahasia Ombak ~ Kahlil Gibran




( Ku labuhkan hati di sebuah pantai yang tersisa jejak kita
dan desiran ombak menjadi kenangan bersama yang takkan pernah mati )


Dan aku adalah kekasihnya,
Akhirnya kami dipertautkan oleh cinta,
Namun kemudian Bulan menjarakkan aku darinya.
Kupergi padanya dengan cepat
Lalu berpisah dengan berat hati.
Membisikkan selamat tinggal berulang kali.



Aku segera bergerak diam-diam
Dari balik kebiruan cakerawala
Untuk mengayunkan sinar keperakan buihku
Ke pangkuan keemasan pasirnya
Dan kami berpadu dalam adunan terindah.

Aku lepaskan kehausannya
Dan nafasku memenuhi segenap relung hatinya
Dia melembutkankan suaraku dan mereda gelora di dada.
Kala fajar tiba, kuucapkan prinsip cinta
di telinganya, dan dia memelukku penuh damba

Di terik siang kunyanyikan dia lagu harapan
Diiringi kucupan-kucupan kasih sayang
Gerakku pantas diwarnai kebimbangan
Sedangkan dia tetap sabar dan tenang.
Dadanya yang bidang meneduhkan kegelisahan

Kala air pasang kami saling memeluk
Kala surut aku berlutut menjamah kakinya
Memanjatkan doa

Seribu sayang, aku selalu berjaga sendiri
Menyusut kekuatanku.
Tetapi aku pemuja cinta,
Dan kebenaran cinta itu sendiri perkasa
Mungkin kelelahan akan menimpaku,
Namun tiada aku bakal binasa.

Begitu Cintanya pada Laut ,.





(Laut mewakili luas cintanya,. ombak mewakili rindu yg kini bergemuruh,. pantai tempat melabuhkan dua kasih dan langit saksi diam tanpa mau berkata-kata )


Aku adalah ombak

Aku dan pantai adalah sepasang kekasih

Angin menyatukan dan memisahkan kami

Aku datang dari atas temaram,

untuk menggabungkan perak buihku dengan emas pasirnya

Dan kusejukkan jiwanya yang membara dengan kelembabanku

Menjelang fajar kubacakan dalil cinta buat kekasihku,

dan ia mendekapku.

Di senja hari kunyanyikan doa kerinduan,

dan ia memelukku.

-KG-

Goresan Tangan Khalil Gibran


( Ijinkan aku menorehkan sebait kata,. sebaris cinta untuk tidur lelap ku yang panjang !!! )


* Sayap-sayap Patah *

Wahai Langit

Tanyakan pada-Nya

Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..

Begitu rapuh dan mudah terluka..

Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta

Begitu kuat dan kokoh

Saat berselimut cinta dan asa..



Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu

Didalam hati ini..

Mengisi kekosongan di dalamnya

Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih

Menimbulkan segudang tanya

Menghimpun berjuta asa

Memberikan semangat..

juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira


Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa

Menghimpit bayangan

Menyesakkan dada..


Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…


Wahai ilalang…

Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini

Mengapa kau hanya diam

Katakan padaku

Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..

Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..

Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali

Desiran angin membuat berisik dirimu

Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku

Aku tak tahu apa maksudmu

Hanya menduga..

Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana

Menunggumu dengan setia..

Menghargai apa arti cinta…

Hati yang terjatuh dan terluka

Merobek malam menoreh seribu duka

Kukepakkan sayap-sayap patahku

Mengikuti hembusan angin yang berlalu

Menancapkan rindu….

Disudut hati yang beku…

Dia retak, hancur bagai serpihan cermin

Berserakan ….

Sebelum hilang di terpa angin…



Sambil terduduk lemah….

Ku coba kembali mengais sisa hati

Bercampur baur dengan debu

Ingin ku rengkuh…

Ku gapai kepingan di sudut hati…

Hanya bayangan yang ku dapat….

Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya


Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini

Ia telah patah..

Tertusuk duri-duri yang tajam….

Hanya bisa meratap….

Meringis..

Mencoba menggapai sebuah pegangan..