Jumat, 02 Juli 2010

Merasa sangat sepi

Menatap kosong ke layar berdimensi, meski banyak cerita yang bergulir diputar di depan itu, namun mengapa semua terasa kosong seperti tidak bernyawa. Tidak ada ruh dan jiwa sekalipun … dan kini aku merasa sendirian, merasa sangat sepi …

Aku merindukan saat-saat itu. Canda dan gemuruh tawa menjadi obatku di kala sepi. Tapi mengapa aku tak mampu untuk beranjak menghampiri kamu. Menyadarkan kamu bahwa aku terpesona dengan garis hidupmu. Rangkaian indah barisan aksara seperti syair dan prosa terlontar dari bibirmu, semua seperti penawar.

Masih lekat di alam sepiku, kamu tengah menghampiriku, memberikan sepotong lelucon, yang membuat tawaku meledak, mengocok habis isi perutku … Hahaha. Melupakan sejenak apa yang menjadi masalahku. Pergulatan ego, rasa dan asa.

Kita berbagi cerita, kita bertukar rasa, kita merangkai prosa-prosa indah bersama melalui pesan singkat. Setiap dering ponselku, seakan memberikan seteguk air segar di kala ku haus. Sungguh aku menanti setiap rangkaian tanganmu bersama imajinasimu. Rasaku dan rasamu melayang-layang di atas angkasa bermain sebagaimana mestinya tanpa ada pengikatnya …

Tapi, sesungguhnya tak pernah ku tahu kamu berdiri di mana. Entah membelakangiku, berjarak sesenti atau kiloan meter dari tempatku berdiri.

Sebaris angka di hadapanku seakan memaksaku untuk bercumbu dengan ponsel bututku. Tapi kuurungkan karena kamu dengan peri manismu tengah merengkuh kebahagiaan.

Sesungguhnya aku tak punya banyak pilihan. Satu di antara seribu sekalipun, ternyata secara sadar pilihan itu menjadi tujuanku. Tak ada tutur manis rayuan gombalmu pengantar mimpi malam ini. Benar-benar tak punya ruh. Berbayang dan berputar dan tak mau berhenti …

Aku butuh sedikit ruang untuk bernafas, aku butuh bahumu untuk bersender. Menghilangkan jengah yang tengah merasuki sendi-sendi rasaku. Kukalungkan harapku di atas segalanya. Berdoa pada Sang Khalik, agar aku dibebaskan dari jeratan rantai rasa ini. Berharap Tuhan, mematikan semua rasa perih dan bahagia ini agar menjadi tawar …

Aku ingin bertemu kamu sekali lagi untuk menuntaskan mimpiku yang terhenti karena ketakutan dan kecemasan … berbagilah apa yang menjadi rasamu sekalipun itu bukan aku.
Terima kasih…

Cheers,

_Ch_
(20710)

Dedicated : untuk malam sepi ini…. Di mana ruh itu, jangan beranjak tetaplah di situ karena aku ingin memastikan kamu baik-baik saja.