Selasa, 23 Agustus 2011

JUJUR, Aku suka kamu ... :)

Gelap memangkas terang.
Aku mau menunggu hingga awan biru lagi,
Aku mau berlutut hingga fajar ....

Tuhan, nyatanya dia ada.
Dia bukan fatamorgana di tengah salju gurun,
Dia bukan klise yang kurekayasa dari mimpiku,

Mengetahui tentang kamu tidak bisa dikalkulasikan dengan angka.
Tak cukup banyak, namun hanya berharap.

Kamu datang di saat darah masih menetesi mimpi,
Kamu muncul di saat keringat masih berbau busuk,
Kamu hadir di saat aku terjaga setiap malam.

Masa lalu, cuma akan menjadi penghalang dan orang ketiga
Pada akhirnya, aku JUJUR, aku suka padamu. Suka caramu bertutur kata, suka dengan kata-kata bijakmu, suka keanehanmu, suka dengan warnamu, suka dengan kegelisahanmu, suka dengan ceritamu. Namun, tidak sanggup aku meluncurkan kalimat ini : "AKU SUKA KAMU". Tidak. Tidak bisa.

Saat sering kita berbincang hingga fajar, bahkan tertawa terbahak-bahak dan aku suka leluconmu. Kamu selalu bertanya, "SIAPA DIA ?? ", Kenapa tidak jujur sama dia. Siapa tahu dia punya rasa yang sama. Noooo. Tidak bisa. I'm sorry I can't ...

Justru aku malah berucap, ini rasa yang belum pasti. Aku malah takut menyakiti dia. Karena terlalu cepat bagiku untuk menghadirkan sosok lain. Namun, nyatanya kamu bisa. "Lebih baik seperti ini bang. Aku tak mau dia tau. Aku takut bang", ucapku sambil mengigit bibirku menahan rasa yang semakin tidak karuan.

Nyatanya kamu ada di depanku, di hadapanku. Kamu yang sedang bertanya, kamu yang sedang memangkas airmataku, kamu yang hadir terlalu tiba-tiba dan cepat. Dan kenyataannya tak satu katapun yang kulontarkan pada private message itu. Aku cuma diam. Menatap kata-katanya. Sembari, aku berucap JUJUR pertama kali pada Tuhan, "Aku suka dia, Tuhan ... Maafkan aku yang mengambil bukan milikku."

Dulu kedatanganmu terlalu cepat dan tiba-tiba dan kini kepergianmu juga terlalu tergesa-gesa dan tiada pesan. JUJUR aku sakit, dengan rasa yang masih tertahan, aku sakit melihat kamu dekat dengannya. Seperti kata kamu bang, "Bukannya kamu yang akan sakit menahannya, dan justru kamu tidak adil dengan dia". Sekali lagi, Maaf bang.

JUJUR, aku menyerah bang. Batinku mempertegas setiap realita, kenyataan dimana kutemukan kamu hanya udara segar yang ditiupkan Tuhan. Karena, kamu kini mengelana jua. Kamu sekilas mimpi yang terbang di atas kepalaku. Dan aku hanya mampu bersimpuh dan meneteskan airmata (lagi).

Dan JUJUR, "Aku suka dengan orang yang menyebutku dengan panggilan K****G"

Maaf, Tuhan ... Hapuskan nama itu. Karena dia milikMu, Bapa. Amin.

Dedicated : Mister K

Tidak ada komentar:

Posting Komentar