Selasa, 04 Mei 2010

Kertas

putih, tanpa pekat yang mengotori putihnya.
halus tanpa gumpalan yang melukai sisinya.

meski berwarna dan menggumpal sekalipun , takkan ada setitik noda pun yang hinggap bila tak ada si jahil yang nakal...
begitulah seharusnya, begitulah semestinya.,. tercipta bukan karena inginnya, tapi keinginan yang lain...
hanya menjadi alat, cukup menjadi bagian yang bisu dari cerita hidup..
semua tertuang dalam kesempurnaan, ya ituh menurut si empunya.,. bukan menurut yang lain.
semua tergores rapi, tanpa lipatan tanpa ada ruang kosong untuk yang lain.
semua tempat hanya miliknya, semua sisi kepunyaannya,.
seolah-olah di atas hitam di atas putih itu menjadi saksi perjalanannya..
tak ada yang tahu kecuali si KERTAS.

bangga menjadi kertas, dia cukup menjadi pendengar yang baik, tanpa dituntut untuk memberikan feedback sang majikan. apalagi masalah soal cinta, si kertas menjadi tempat curahan si empunya cerita, kertas siap menampungnya..
lain hal dengan segumpal tinta merah, gambaran yang menyiratkan kepedihan, amarah, luka, ancaman, masa lalu...enggan mendengarnya tetap saja kertas menjadi gol akhir si empunya cerita...

Kertas "enak yah hidupmu ", kata sehelai bulu tinta yang selalu menggerayangi tubuh kertas. jawab kertas " enak apanya, aku cuma menjadi tong sampah majikanku" setiap hari hanya kegaduhan yang dituangkannya, tak ada lagi kata-kata manis, cinta atau apalah,. "

bulu tinta TERDIAM. " yah memang seharusnya hidupmu seperti apa adanya "
Suasana menghening. Mereka sama-sama terdiam untuk waktu yang panjang.......
hingga si empunya tulisan menuntaskan ceritanya....
huftttthhh...


Cheers,


_Ch_

saya di marahi lagi

perjumpaan sore tadi sungguh membuat aku tersentak, apa yang sebenarnya terjadi.
mungkin sebaris kalimat tadi hanya sebuah intermezzo pengantar, yah seperti pembuka hidangan santapan.

seperti biasa dari rutinitas sebelumnya, bila tak ada kuliah aku akan menyambangi tempat pusaka para kawan-kawan menggila,. di mana kami biasanya menenggelamkan diskusi kami dengan berbagai macam topik hingga cerita-cerita konyol yang mengocok perut...hahahaa apalagi sendau gurau diikuti dengan semburan lelocon menjijikan.

seperti biasa, bila tak ada enam pasukan lainnya, hari ini aku menenggelamkan waktu bersama mereka, kawan yang seperti keluarga, di mana aku bisa mencurahkan segala penat yang menimbang serta jenuhnya hari yang kian memuncak. dari mulai perbincangan ringan, soal kuliah. kata si A " eh, lo abis ini kuliah apa" diikuti jawaban yang sebenarnya emang ga di butuhkan.

kemudian topik diskusi melebar hingga masalah pacar, cinta dan pernikahan. Menjengkelkan. Pastinya. bukan soal tak punya pacar atau teman dekat tapi masalah umur. (ouh God I am going 24 years old). Tanya si B kepada ku : "Mang, mau nikah umur berapa kau ??", Ku jawab pasti " paling cepat 27, paling lama 29". sebaliknya kulontarkan pertanyaan yang sama kepada si A, B, C dan D. dan ternyata mereka memang tak punya target yang pasti. Yah mungkin wajar, karena mereka terpaut usia yang sangat jauh denganku. (huffhhh).

perbicangan mengalir kemudian, tentang ini,itu, si anu si fulan si bunga (halah mulai ga jelas).
kemudian, si A, kawan yang memang tempat ku membuang isi kepalaku, bukan lantaran ingin pamer masalah kepadanya, tapi memang si A ingin tahu, dan kupikir memang dia orang yang cukup tepat.

judul di atas dimulai dari lontaran topik masalah-masalah status Facebook ku.
si A marah lantas mengeluarkan kata " HEy, Kau kenapa si dengan status FB mu ituh, ga pernah berubah !!!" sentak dadaku terasa ingin meledak. mungkin sebagian sistem koslet. Sejenak aku diam. " ituh bukan mewakili diriku kawan !!" kujawab enteng. "terus apa namanya kalau bukan kau, ituh kan FB lo, pasti tentang lo lahh !!". mungkin kawan ku benar, tapi benar belum tentu tepat.

Lanjut ku jawab " itu kamuflase tauuu !!". jawaban yang ku pikir masuk akal yang membuat mereka diam membicarakan status-status FB ku.
TAPI TERNYATA, jawaban itu menjadi senjata makan tuan..hoalllahhh ..
"berarti sekarang lo juga lagi kamuflase dounk!!" lanjutnya dengan cibiran sinis. hahaha.
mungkin mereka menganggap status-statusku itu konyol dan terkesan mellow, lemah atau seperti orang patah hati atau apalah..sebenarnya tidak. mungkin iyah aku pernah patah hati, tapi ituh tak berlangsung lama.
belum lagi si A mengomentari catatan2ku, bagus si tapi kenapa tentang cinta-cintaan mulu si.
Dalam hati ku berpikir, terus harus menulis tentang apa :Cinta itu universal kawan !!!.
tapi aku beruntung si A tidak mengomentari di postingan catatan FB ku.

tapi untuk kesekian kalinya aku di marahi lagi karena status-statusku.
entah apa yang harus kujelaskan, apa yang sebenarnya terjadi dibalik filosofi sebuah statusku itu.
mungkin tak akan ada yang mengerti, mereka cukup merepresentasikan apa yang mereka lihat dan baca mungkin paham (tepatnya pemahaman yang kurang tepat).

mungkin juga mereka mengomentari statusku lantaran belum ada seseorang yang menjadi tambatan kapalku untuk berlabuh.. bukan tak ingin merapatkan kapal itu, tapi aku lebih memilih terombang-ambing di lautan luas, karena cukup aku bisa menjangkau semuanya, beralih dari satu dermaga ke dermaga lain. mungkin suatu saat nanti pasti ADA. tenang ajah kawan, ini soal waktu.

meski pernah suatu kali seorang kawan dekat alumni mengomentari dan mengajakku untuk membuat status yang kontroversial dan sangar. ternyata aku bisa tapi tak berlangsung lama.
belum lagi alumni2 yang membaca, belum lagi si pacar, belum lagi si kwan, belum lagi si keluarga..halah semua ternyata melihat dan membaca.

Sudah cukup saya dimarahi lagi, ... jangan lagi yahhhh ..


Cheers,


_ch_