Rabu, 29 Mei 2013

Berserah dan Percaya Kepada Tuhan



Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, 
dan Ia akan bertindak (Mazmur 37:5).

      Sebagai pengikut Kristus kita sering disebut sebagai orang percaya. Artinya, kita adalah orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Lalu apa arti percaya? Tentu yang dimaksud bukanlah sekadar percaya, tetapi meliputi penyerahan yang penuh atau total kepada Tuhan. Dengan kata lain kita mempercayakan seluruh hidup dan kehidupan kita kepada-Nya. Tetapi, bagaimana dengan sikap dalam kehidupan beriman kita selama ini? Bukankah yang sering kita lakukan hanya sekadar percaya, tetapi tidak pernah mempercayakan hidup dan kehidupan kita kepada Tuhan?
       Ketika ditanya orang, “Apakah Saudara percaya kepada Tuhan?”, dengan mantap kita menjawab, “Ya, saya percaya!” Tetapi, bagaimana ketika suatu saat ada pergumulan hidup yang menimpa kita, apakah kita juga dengan mantap mempercayakannya kepada Tuhan?  Bukankah yang sering terjadi kita malah menjadi bingung, dan kemudian mencari jalan sendiri, bahkan sering kali mencari jalan di luar Tuhan? 
      Jika itu yang kita lakukan, bukankah kita sama seperti penonton sirkus berikut ini? Dalam sebuah pertunjukan sirkus, seorang pemain akrobat bertanya kepada penonton, “Saudara-saudara, percayakah Saudara kalau saya sanggup meniti kawat dari ujung sini ke ujung sana dengan naik sepeda?” Semua penonton dengan mantap berseru, “Ya, kami percaya!” Lalu, pemain itu mempertontonkan kebolehannya. Ia berhasil melewati titian kawat dengan sepedanya dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Semua penonton bertepuk tangan.
      Kemudian pemain akrobat itu bertanya kepada para penonton, “Hai penonton, sekarang saya akan kembali meniti kawat ini ke ujung sana, percayakah Saudara kalau saya akan berhasil lagi?” Kembali semua penonton menjawab dengan mantap, “Ya kami percaya!” Lalu, si pemain akrobat bertanya lagi, “Kalau kalian percaya, siapa yang mau membonceng sepeda saya, meniti kawat ini dari ujung ini ke ujung yang sana?” Sampai beberapa lama ternyata tidak ada orang yang berani menerima tantangan dari si pemain akrobat.
      Jika sikap beriman kita seperti itu, bukankah dapat dikatakan bahwa kita tidak percaya sepenuhnya kepada Tuhan, meragukan Tuhan? Dengan demikian, apakah kita layak untuk tetap dapat disebut sebagai orang-orang percaya? Maka dari itu, kalau memang kita percaya kepada Tuhan, ya serahkanlah seluruh hidup kita kepada Tuhan, percayakan segala sesuatunya dalam pimpinan Tuhan.
     Pemazmur mengatakan, “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.” Pemazmur sungguh yakin, bahwa perlindungan yang aman hanya akan ia temukan di dalam Tuhan. Pemazmur, Raja Daud, tidak terbebas dari masalah. Malah, ia banyak mengalami kesesakan, penderitaan, serta melewati masa-masa sukar, yang disebabkan oleh musuh-musuhnya, yang berusaha untuk menjatuhkannya.
     Tetapi, melalui teladan Daud, kita mendapatkan pelajaran bahwa berserah, berarti kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan di segala keadaan, suka maupun duka, saat dalam masalah ataupun tidak, saat sakit atau sehat, di sepanjang waktu, bukan pada saat-saat tertentu saja. —Pdt. David Nugrahaning Widi

Percaya kepada Tuhan berarti mempercayakan hidup kita ke dalam tangan Tuhan.