Rabu, 26 Mei 2010

Sekret, Rapat dan hujan itu ....

belum terlalu sore waktu itu...
belum terlampau mendung juga ...
tapi mengapa debar laju nadiku seakan menyetir setiap gumpalan darahku untuk merangkak naik...
lama emosi yang tertahan, membungkam semua penjelasan...
saat semua diam...hanya desir daun-daun kering tertiup angin yang terdengar...
secangkir kopi hangat menunggu pasrah untuk kutenggak...
tak ku indahkan laporan utama pada kotak canggih dihadapanku..
hanya terdiam...lama sangat lama
hingga...

Ponselku bergetar ...
Jarkom : Rapat ...
Arghhh.... kecamku dalam hati " perlukah rapat sedini mungkin"
aku masih ingin di sini... jangan ganggu aku..
sekon, detik, menit, jam terlewat tanpa ada aksara yang harus kutulis di sini...

............
..............
................

secangkir kopi yang hampir dingin pun kusambar dan kuraih segala peralatan di hadapanku yang berserakan.. diktat kuliah, buku bacaan yang tidak penting, setumpuk kertas yang ingin kumusnahkan...

hingga akhirnya kuputuskan untuk memerintahkan sensor kakiku...
melangkah ke arah gang sempit, sarat kenangan dan mungkin aku tak mampu untuk mengulangnya...

secepat mungkin kulangkahkan sepasang kaki ini menuju sekret. "sebelum hujan turun aku harus tiba disana"pikirku...
sesampainya di sana semua tatapan keriangan, kegembiraan menyambutku antusias...
penerimaan tanpa kompromi... topangan tangan pamrih...binar kelembutan tanpa topeng ...

iyah... di sini, sangat tepat kupilih tempat ini untuk membuang segala kekesalan ku hari ini..sudah cukup aku membisu dengan secangkir kopi...
dan melupakan semua rasa yang tertanam di dalam sini...

di sekret ini, aku menemukan tawa yang tak bisa kutemukan di manapun...
lemparan lelucon konyol, obrolan yang saling membangun dan hampir memuntahkan segala penat ...
berebutan pisang goreng,... update status, curhat colongan, kasak kusuk karena perut keroncongan..
ya...semua adegan perepisodenya diputar di sini..
Sekret...

setelah lama bermain-main ...
hujan pun turun ....
kami hendak bergeser...ternyata atap yang sudah tak kuasa menahan rintihan air hujan pun membasahi kaki kami...
tak mengapa, kami tetap bersyukur masih punya tempat berteduh sekalipun harus mengacaukan pijakan kami...
kami tak mengeluh, kami tak menangis bahkan tak marah atau mengumpat...
kami semakin tertawa...bahagia...saat ini mungkin takkan bisa terulang kembali..
dan ini kunikmati setiap adegannya...

yang sangat menggelikan... semakin kami bergeser, semakin hujan itu mendekati kami...
semua saling membantu menggeser apa yang tergeletak di lantai yang sudah basah...

sampai si empunya mempersilahkan kami ke bagian yang lebih dalam dengan seperangkat alas duduk yang lembut dan empuk... Terima kasih Tuhan ...
kami mulai dengan doa-doa pembuka..
memulai kekhusukan rencana november nanti...
tak muluk mesti kaku, tak mesti semua harus tegang..
namun diselingi dengan canda dan tawa ...
ini yang setiap kali kurindu...
dan mungkin akan kurindu ketika kutinggalkan Kampus ini...
setiap adegan perepisodenya pun ada di sini ...

Rapat ...

Air dari langit tetap membanjiri selokan....
membasahi jalanan, menghapuskan setiap tapak kedukaanku...
sementara hujan turun di luar sana..
kami semakin akrab, intim serasa tak ada yang mampu menggantikannya..
kaki hampir mengkerut, tapi kami saling menghangatkan...
.......
hujan ini membuat kami semakin dekat, hujan itu memuat kami saling mengenal,
hujan itu anugerah yang tak ternilai...karena di sini setiap adegan perepidosenya diputar...

ku rasa aku akan menyesal bila tak melangkahkan kaki ku tadi sore di sekret ini,.
mungkin kupikir aku akan melewati keakraban bila tak datang rapat sore tadi...
dan mungkin aku tak bisa menikmati rintihan hujan bila tak datang ...

Sekret, Rapat dan Hujan itu...
akan menjadi episode yang mungkin tak akan berputar kembali ...


Cheers,

_Ch_
for moment : 260510...

ini lautku, di sini kutambatkan mimpiku ...

Indahnya,.. pagi-pagi berjalan di tepi laut ...
desiran ombak yang menenangkan ...
dan saat seperti ini tak akan mampu pecahkan kerasnya karang
sekalipun ombak mampu lumpuhkan para nelayan ...
tapi tidak dengan mimpiku...

kesejukan tiada tara, berpijak di atas pasir laut yang membasahi sela jemariku yang hampir kaku,.
sesekali kuhempaskan duri-duri agar tak melukai...
lurus memandang dari kejauhan,.
sepasang pemangsa penghuni laut,.
mendaratkan taringnya, tanpa menenggelamkan rupanya,.
betapa ku menikmati setiap epiode yang berputar...


sendirian... sesekali kurebahkan pundakku pada angin,
agar angin dapat mendengar setiap keluh kesahku...
kubisikkan apa inginku, tanpa paksa...
sekali lagi angin meniupkan kesegaran yang membangkitkan semangatku...

tak perduli berapa lama... terpaku dan membatu di sini..
aku ingin menikmatinya sekali lagi....jangan usik nafasku,
karena aku takkan menoleh atau menghampiri...

meski deru pengganggu acapkali, membuyarkan lamunanku...
aku takkan beranjak sedikitpun dari ini..
apalagi bergeser...maaf tak ada tempat untukmu...

tak akan ada yang mampu...
hanya Kuasa yang mampu pecahkan teka-teki ini..
jangan paksa aku menghitung pengkalkulasian waktu yang terbuang..
itu akan menyakitkan ...
biarkan persekon ataupun permenitnya berlalu...

angin, ombak, laut dan langit ...
semua terlukis begitu sempurna ...

dan...

ini lautku, di sini kutambatkan mimpiku ...


Cheers,


_Ch_